Para guru di Flores membuat telur asin
Mengapa mutu pendidikan NTT terpuruk? Faktor penyebab utama: kemiskinan yang berakibat siswa kekurangan gizi. Orang tua kurang mampu membeli buku pelajaran dan mendukung kondisi dan fasilitas belajar anak. Faktor lain: Budaya kekerasan yang dialami siswa di rumah dan di sekolah.
Sebagai salah satu langkah nyata, diselenggarakan workshop pengembangan unit produksi / usaha sekolah sebagai terapan contextual teaching & learning bagi guru dan kepala sekolah seluruh SD, SMP / MTs, SMA dan SMK se-Adonara, Flores Timur, NTT tanggal 1- 4 Oktober 2012 di Waiwerang, Ile Boleng, dan Botung. Workshop ini bertujuan membangun mimpi dan mewujudkan mimpi agar sebuah sekolah menjadi sekolah kaya, bermutu tinggi, dan murah bagi siswa. Untuk itu, sekolah dimotivasi merintis-kembangkan unit produksi sebagai wadah praktik kewirausahaan siswa yang dikaitkan dengan beragam mata pelajaran dan sumber dana untuk membiayai kebutuhan pendidikan siswa. Workshop ini dapat terlaksana berkat dukungan dana dari Ir Anton Doni Dihen MSc melalui LSM Local Development Consulting (LDC).
Ide unit produksi ini kemudian ditularkan ke Lewoleba, ibukota Kabupaten Lembata, Flores, NTT tanggal 5 – 7 Oktober 2012. Hanya 2 sekolah yang mendapatkan gagasan ini, yaitu SMK Kesehatan Stella Maris dan SMA Frater Don Bosco di Lewoleba.
Contoh unit produksi / usaha yang dipililih sekolah:
- Membuat makanan ringan: jagung titi (emping), kacang, keripik pisang, keripik ubi, manisan asam, kacang, telur
- Abon ikan
- Menanam sayur-mayur
- Beternak ayam kampung
- Beternak kambing dan babi
- Membuat gerabah seperti vas bunga
- Membuat kerajinan piring lidi
- Membuat koperasi sekolah yang menyelenggarakan kantin dan menjual alat tulis, makanan ringan, minuman ringan
- Menanam jagung
Contoh unit produksi SD Kecamaran Ile Boleng, Flores:
- Ternak ayam
- Tanam pohon sirsak, mangga, nangka
- Krupuk ubi kayu dan/atau jagung
- Kantin sekolah
- Marning jagung
- Kripik pisang
- Kripik pisang & ubi kayu / singkong
- Obat herbal
- Apotek hidup & buah-buahan
- Tanam ubi kayu, pisang, jagung
- Koperasi sekolah
- Minyak kelapa murni
- Minyak kelapa
Contoh unit produksi SD Kecamaran Wotan Ulu Mado, Flores:
- Apotek hidup, sayur-mayur, buah-buahan
- Ternak babi & kambing dan kripik pisang & ubi kayu, menangkap ikan dengan bubu
- Sayur-mayur & kantin sekolah
- Koperasi sekolah
- Anyaman daun lontar & manisan buah lontar
- Kantin sekolah
- Ternak babi
- Sayur mayur & apotek hidup
- Kripik singkong, marning jagung, manisan asam, ternak babi, anggur kulit pisang
- Sayur mayur, apotek hidup
- Ternak ayam & kambing, pertanian jagung, kacang tanah, pisang, marungge (kelor), ubi kayu
Kegiatan dalam workshop diawali dengan presentasi narasumber dilanjutkan dengan diskusi menentukan jenis unit produksi / usaha sekolah, membahas cara mengumpulkan modal, bagaimana struktur organisasi pengelolaan, siapa saja sumber daya manusia (SDM) yang memproduksi, bagaimana pemasaran hasil produksi. Setelah itu, peserta melakukan praktik membuat pocari sweat dan perangkap nyamuk alami, membuat kain sasirangan dan menggambar dalam air. Selanjutnya, peserta berpraktik membuat abon ikan, ikan asin, telur bebek asin, emping jagung titi, keripik pisang, dan manisan asam.
Membuat abon ikan. Provinsi NTT menghasilkan anekajenis ikan yang berpotensi ekspor.
Tarian tandak “dolo-dolo” guna memupuk sikap dan nilai kekompakan dalam kerja sama tim
Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai workshop ini, silahkan download file powerpoint berikut ini!
Album foto workshop unit produksi pendidikan kewirausahaan di Flores
Semoga bermanfaat!
Kunjungilah posting ini: